Jumat, 09 Maret 2012

R.I.N.D.U

"Aku rindu wangi tubuhmu. Apakah dia hafal wangi itu sebaik aku?"

"Aku merindumu layaknya terik siang yang ingin segera memeluk jingga petang."

"Baru saja kulihat langit senja lukiskan raut wajahmu. Tapi tunggu dulu, kurasa itu hanya sebentuk rindu yang kadung menggebu."

"Jantungku tak henti alunkan lagu rindu, rindu pada sosokmu yang masih semu."

"Sekian waktu tak bertemu, berharap kau mencariku, namun kau tetap bisu, padahal aku hanya ingin sampaikan sebait rindu menggebu."

"Menyebut namamu di sujud malamku adalah cara untuk menawar rindu."

"Merindu jemari yang bisa hapuskan air mata ketika hati terpapar lara."

"Kamu mau tahu apa itu rindu? Datang kesini dan tanyakan padaku. Menurutku, rindu itu kamu."

"Rindu terasa menyiksa ketika kau merindu dia yang setiap hari kau temui dan kau sapa, tapi kau tak pernah kuasa mengatakan rindumu padanya."

"Rindu yang paling menyiksa adalah rindu kepada dia yang setiap saat tertangkap retina."

"Seharian ini benakku terus dipenuhi kamu. Atau lebih tepatnya oleh namamu yang bersanding dengan kata 'rindu'."

"Tuhan, untuk sekali saja buat dia perhatikan aku. Atau buat aku berhenti merindu orang yang hanya melihatku sambil lalu."

"Semalam aku berdoa. Pada-Nya kupanjatkan sebaris pinta sederhana agar Ia menyisipkan namaku di tengah rasa rindumu yang seluas samudera. Adakah namaku terbaca disana? Sedikit saja, meski hanya sebentuk bayangan pun aku rela."

Tidak ada komentar: