Hari ini, adalah setahun lagi penuh berkah yang kami lewati bersama segala kebaikan yang Ayah tebar ke sekeliling. Membuat kami belajar, bahwa kami tak akan mampu menyamai apa yang ayah lakukan saat ini, untuk orang banyak.
Ayah dari beberapa orang anak, yang banyak mengalami masa hitam dan putih kehidupannya, yang penuh dengan air mata dan juga tawa.
Dalam sepanjang kehidupannya, seorang ayah yang kuat menghadapi setiap kegagalan dan juga keberhasilan putra dan putrinya, yang sering sekali teriris hatinya karena perilaku anak anaknya. Tetapi tidak pernah berhenti tersenyum, meski hidupnya begitu lelah.
Ayah yang pernah memelukku dengan begitu pilu ketika aku menangis dan hampir pingsan saat melepas kepergian mama. Dalam usia yang sudah tidak lagi muda, aku masih saja bergantung padanya, walaupun hanya masalah mengurus KTP atau kawan-kawannya. Yang rela berlari kesana dan kemari demi aku.
Ayah yang selalu berkata dia kuat ketika kami membuat dia terluka, juga ketika kehilangan pendamping hidupnya selama 35 tahun, padahal aku tau dia tidak sekuat kata-katanya.
Terkadang aku begitu takutnya suatu saat dia pergi dariku, sama seperti kepergian Ibunda tercinta 5 bulan yang lalu.
Dalam diam seorang ayah aku sering bergetar ingin mengucapkan sesuatu, bahwa aku begitu mencintainya, tetapi mengapa sulit sekali mengatakan hal itu. Apakah ayah akan tahu hanya dari sikapku. Entahlah………
Aku takut jika suatu saat aku akan membuat hatinya begitu terluka melebihi segala duka yang pernah diberikan anak-anaknya selama hidupnya.
Begitu banyak kenangan indah dalam hidupku bersama ayah. Ciuman dipipi yang dulu mendarat semasa aku kecil begitu indah, pelukan hangat jika aku menangis, bahkan amarahnya yang kurasakan begitu mengerikan walau hanya berkata-kata. karena dia tidak pernah memberi amarah melalui pukulan, hanya dengan nasihat dan kata-kata, sering sekali membuatku menganggap bahwa itu adalah saat amarah sang ayah datang. dan jarang sekali dia berkata-kata saat marah.
Teruntuk ayah yang bijaksana yang selalu memberi kebahagiaan kepada orang lain, memberi berkah pada hidup orang lain. Ayah pernah bilang, roda akan selalu berputar. Begitu juga roda hidup. Tak selamanya kita akan berada diatas. Pada satu putaran hidup, akan sempat menempatkan kita di bawah. Maka, jangan terlalu tinggi memandang kehidupan pada saat kita diatas, agar kita masih tetap berpijak di bumi dan tak terjatuh ketika roda mengangkat kita demikian tinggi.
Ada kebanggaan luar biasa besar untuk memiliki sosok panutan sekaligus kesayangan Ada do’a yang tak pernah putus, sekalipun waktu telah merenggut banyak momen kita. Untuk setiap detik perhatian dan barisan kalimat bijaksana yang selalu kami dapatkan Ketika diam berarti tidak, dan kemarahan tanpa kata-kata; kami belajar bagaimana caranya menjadi pribadi terhormat. Ketika canda halus dan kesabaran tanpa batas selalu menjadi kenangan yang tak pernah dilupakan orang-orang; kami mengerti bahwa keikhlasan adalah segalanya Kami mengerti arti ketulusan yang tak terbalaskan.
Untuk Ayah terhebat yang mengulang tahun di hari ini;
Selamat ulang tahun, Ayah kesayangan kami semuă.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar